Ketika melalui jalur tengah arah ke Jawa, tepatnya di Jalan Raya Subang – Cikamurang Km. 12, pengguna jalan hampir dipastikan menengok ke sebelah kanan jalan. Nampak bangunan hijau dengan desain unik yang menyejukkan pandangan. Itulah Kampus Dahana.

Kampus Dahana ini merupakan bagian dari kawasan terintegrasi Energetic Material Center (EMC) yang menjadi pusat penelitian, pengembangan dan produksi bahan berenergi tinggi, salah satunya bahan peledak, dan diklaim sebagai terluas dan terlengkap di Asia Tenggara. Terhampar di lahan seluas lebih dari 500 hektar, lahan ini dahulunya bekas perkebunan milik PTPN VIII.

Bicara Kampus Dahana sendiri, banyak pihak yang terkecoh dengan penamaan ini. Ada yang mengira tempat ini seperti universitas atau perguruan tinggi. Nyatanya, kata ‘Kampus’ di sini merujuk pada Kantor Manajemen Pusat. Artinya menjadi, Kantor Manajemen Pusat PT DAHANA yang mulai difungsikan utuh pada pertengahan 2012.

Tapi sebenarnya tidak salah juga, karena memang Kampus Dahana ini menjadi Kiblat Bahan Peledak Indonesia. Sebelum pandemi, hampir setiap minggu kunjungan tamu yang ingin belajar bahan berenergi tinggi datang ke sini. Mereka berasal dari universitas yang menggeluti pertambangan dan arsitektur, lembaga-lembaga terkait dengan pertahanan dan banyak kalangan lainnya.

Keunikan Kampus Dahana ini terletak pada arsitektur bangunannya yang mirip bunker. Malah jika dilihat dari ketinggian, Kampus Dahana lebih mirip tempat tinggal Teletubbies, serial kartun lawas yang diciptakan oleh Anne Wood dan Andrew Davenport dari Ragdoll Productions Inggris yang tayang di televisi khusus untuk penonton anak-anak usia prasekolah. Akhirnya, Kampus Dahana sering dijuluki juga dengan Gedung Teletubbies.

Selain hijau, sederet penghargaan diraih oleh Kampus Dahana ini. Penghargaan datang dari dalam negeri hingga internasional sebagai bangunan yang mengusung konsep hijau. Benar saja, jendela dengan kaca bening berukuran lebar dapat memaksimalkan pencahayaan matahari sehingga meminimalkan penggunaan lampu di siang hari. Selain itu, di sini ‘haram’ juga mengambil air tanah. Lokasi Kampus Dahana yang diapit oleh dua sungai: Cilame dan Cipunagara ini memungkinkan Dahana membangun WTP untuk mensuplai air bersih ke seluruh Kawasan EMC.

Memasuki akhir musim penghujan, Kampus Dahana semakin hijau. Semakin sejuk dipandang oleh mata.