Jumat pagi di hari ke-6 bulan Ramadhan semakin terasa syahdu dengan kajian virtual dengan bahasan Ramadhan bersama Al Quran. KH Mohamad Nurul Anwar, pengasuh Rumah Quran Mulia didaulat menjadi pemateri.

Kyai yang juga pembimbing di kelas Lelaki Mengaji ini membuka kajian dengan mengulas konsep keberkahan. Salah satunya, ketika kita mentadaburi ayat-ayat Al Quran, kita akan dibawa kembali pada sebuah kesadaran bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Itulah sebabnya dunia dijadikan ladang untuk berbekal karena ujung perjalanan kita nanti hanya dua: surga atau neraka.

Banyak yang mengindikasikan barokah, seperti mudah dalam beribadah sehingga menimbulkan Sakinah (ketenangan), setelahnya akan meningkatkan produktivitas hidup dengan amal sholeh, dikaruniai keturunan yang sholeh dan sholehah, kebahagiaan di dunia dan akhirat serta wafat husnul khotimah.

Setelah mati, kita tidak dapat kembali ke dunia ini lagi. Bahkan diceritakan dalam Al Quran, ada saatnya manusia setelah meninggal ingin kembali ke dunia hanya untuk beramal. Merengek tapi Allah tidak kabulkan.

Momentum Ramadhan ini jangan sampai disia-siakan untuk saling mengokohkan dan mengingatkan. Salah satu program utamanya selain membaca Al Quran adalah dengan program memperbaiki sholat kita. Dimulai dengan mengerti bacaan sholat sehingga mengundang kekhusyuan.

Diakhir, Kyai lulusan Mesir ini berpesan. Pertama, kita harus senang memberi yang Istimewa. Pemberian kita usahakan bukan sisa, karena pemberian kita sejatinya akan kembali kepada kita. Kedua, kita dituntut untuk mampu menahan emosi. Dan yang ketiga, memaafkan orang yang pernah bersalah dengan tanpa syarat.