Hari Jumat pagi, kami kedatangan tamu istimewa dari keluarga Bakrie. Beliau adalah Anindya Bakrie, tapi kami menyapanya dengan nama Pak Anin. Putra sulung dari pengusaha dan politisi senior Aburizal Bakrie ini memiliki nama lengkap Anindya Novyan Bakrie. Seperti ayah dan kakeknya, Pak Anin juga ikut merambah dunia bisnis, khususnya di bidang Teknologi, Media dan Telekomunikasi. Rekam jejaknya di dunia bisnis dan kiprahnya dalam turut membangun negeri ini mudah ditelusuri di internet.

Pak Anindya Bakrie dan Bu Firdani Saugi dikaruniai tiga anak yakni Alisha Anastasia Bakrie, Azra Fadilla Bakrie dan Akila Abunundya Bakrie. Pak Anin datang bersama putri keduanya, Azra Fadilla Bakrie. Azra saat ini tengah mengenyam pendidikan SLTA kelas dua di Inggris. Ia sangat tertarik pada dunia industri dan pertahanan. Oleh karenanya, ketika diajak ayahnya menyambangi BUMN industri pertahanan, ia terlihat sangat antusias sekali.

Kesempatan baik ini tentu saja tidak disia-siakan oleh kami. Berceritalah tentang bisnis DAHANA yang memiliki dual use technology untuk bahan peledak pertahanan dan komersial. Memiliki lini bisnis Drilling and Blasting, Explosives Manufacturing, Defence Related dan Related Services, jelas Dahana bukanlah sekedar trader, tapi menjadi industri bahan peledak terpadu.

Sektor usaha yang dilayaninya pun bervariasi, seperti pertambangan umum (batubara, emas, nikel dll), sektor kuari (semen, batuan) dan konstruksi (pembuatan terowongan, penghancuran bukit dll), minyak dan gas (perforasi dan eksploitasi) serta pertahanan (bom pesawat tempur, roket, rudal, senjata lawan tank dll).

Pembawaan santai dari Pak Anin ini membuat suasana menjadi hidup. Kunjungan pun diakhiri dengan mengunjungi fasilitas produksi, salah satunya detonator non listrik milik Dahana yang berada di Kawasan Energetic Material Center. Kami pun lega dapat menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pusat bahan berenergi tinggi terbesar di Asia Tenggara.