Dari sekian banyak pengalaman membawakan pantun di suatu acara, pembukaan Porseni BUMN 2016 cukup membekas. Di daulat sebagai palang pintu dengan dandanan ala Si Pitung, jadilah Saya bersama Pak Basuki (Pegadaian) beraksi. Di awali dengan ‘pertarungan’ dua pesilat (Dirut BUMN vs Deputi Menteri), atraksi pembukaan ini sontak membuat Bu Rini Soemarno yang saat itu menjadi Menteri BUMN ikut tergelak dengan lepas.
Fenomena pantun ini saya sebut dengan diplomasi pantun. Nyatanya memang begitu, pantun dapat mencairkan suasana yang membeku. Ice breaking dengan pantun ampuh membuat audiens secara tidak langsung untuk interaktif dengan mengucap “cakeeeeppp” yang diakhiri biasanya dengan tepuk tangan.
Uniknya lagi, ketika diawali dengan pantun, biasanya pemateri berikutnya akan membalas dengan pantun juga. Di situlah letak menariknya sehingga suasana bertambah hangat.
Bahkan, pernah Saya memandu sebuah acara di Bontang, semua akhirnya berpantun. Bahkan, Ibu Walikota mengeluarkan jurus pantunnya hingga lebih dari tiga pantun. Ada-ada saja.