Hari ini saya ingin berbagi kesan sedikit tentang sosok unik Dirut Balai Pustaka, Achmad Fachrodji. Profil lengkap beliau banyak digoogle. Dalam beberapa kesempatan bertemu, akhirnya saya mendapatkan sedikitnya ada dua persamaan saya dengan bapak kelahiran Brebes ini. Pertama sama-sama menyukai pantun, dan kedua sama-sama menyukai budaya perusahaan.
Kalau ada ucapan selamat ulang tahun untuk BUMN, maka biasanya yang akan muncul pertama kali edisi Balai Pustaka dengan pantun khas buatan dirutnya langsung.
Pernah dalam suatu kesempatan Rakor Dirut BUMN di Bengkulu, saya kebagian menjadi LO kelompok yang diisi 10 orang dirut BUMN dan beberapa deputi Kementerian BUMN diantaranya Pak Dirut BP ini dan Pak Hambra.
Salah satu tantangannya adalah lomba pantun kelompok, kloplah. Alhasil sepanjang perjalanan di bus, penuh berbalas pantun. Hasilnya tidak mengecewakan, kelompok kami sukses menarik hati Bu Menteri Rini Sumarno untuk memlihnya sebagai juara.
Namun, ternyata kami sedikit berbeda mazhab dalam berpantun. Jika pantun beliau lebih klasik, maka pantun saya yang biasa hadir di IG @seruputkopipanas bergenre lebih milenial alias lebih bebas.
Perbedaan lainnya, jika Pak Fachrodji sudah menerbitkan buku pantun, sementara saya masih dalam proses menyiapkan buku pantun Seruput Kopi Panas.
Karena pembawaan karakternya yang egaliter, kami tidak sungkan untuk berbagi pantun melalui WA atau saling mengunjungi media sosial masing-masing. (Bersambung)