Tak sengaja menemukan foto hanpir setahun lalu. Foto bersama para alumni, sebutan untuk pensiunan, seusai perayaan ulang tahun perusahaan. Mata sedikit berkaca, diantaranya ada yang sudah meninggal dunia.
Melihat wajah-wajah tua mereka, sejenak lamunan menghampiri benak saya. Mungkin, itulah potret nanti pada saat tua. Ge’er juga membayangkannya, karena bisa jadi tidak mencapai usia seperti mereka. Karena usia adalah rahasia Yang Maha Kuasa.
Jika hitung-hitungan angka, maka saya masih enam belas tahun lagi memasuki masa pensiun. Pepatah mengajarkan, sedia paying sebelum hujan. Maka persiapkan sebelum masa pensiun itu tiba. Banyak kisah dari para alumni yang gagap ketika menghadapi pensiun karena abai mempersiapkannya. Hasilnya, banyak yang tertipu bisnis dengan modus investasi. Hal ini diperparah juga dengan gejala post power syndrome.
Walaupun perusahan melaksanakan program persiapan pensiun, namun waktu yang mepet dengan masa pensiun dan durasi pelatihan yang pendek, maka kita perlu secara kreatif mempersiapkannya secara mandiri. Jika bisnis yang ingin kita geluti, menurut rekan, maka lima tahun waktu yang cukup untuk bisnis itu bisa settle. Jadi tidak bisa mendadak dangdut dan instant. Apalagi merubah mindset pegawai menjadi wirausahawan.
Berikut ini beberapa point hasil penelusuran yang mungkin bisa kita lakukan untuk mempersiapkan masa pensiun kita.
1. Koleksi Aset Penting
2. Investasi Sejak Dini
3. Sisihkan 15 % dari Penghasilan
4. Tekuni Hobi Anda
5. Hitung Kebutuhan Saat Pensiun
6. Pastikan Tidak Ada Cicilan di Masa Pensiun
7. Siapkan Usaha Sampingan
8. Jaga Kesehatan dengan Rajin Berolahraga
9. Miliki Kartu BPJS atau Asuransi Umum
Dengan mempersiapkan pensiun sejak dini, akan membantu kita sendiri pada saat pensiun nanti. Nasehat dalam pantun mengatakan, berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Semoga istilah PLP yang sudah lama berkembang dikalangan pensiunan segera hilang. PLP merujuk ke istilah: Pensiun Langsung Paeh (mati).