Beberapa hari lalu saya ‘terciduk’ untuk mengikuti apel peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada 29 Juni 2020 di Pemda. Tema umum peringatan Harganas ke 27 Tahun 2020 ini mengangkat tema “Melalui Keluarga kita wujudkan Sumber Daya Manusia unggul menuju Indonesia maju”. Tapi saya tidak akan cerita tentang apel itu.
Sejatinya keluarga menjadi tempat yang dirindukan. Ungkapan mengatakan, “sejauh-jauh burung terbang, ia akan kembali ke sarangnya”. Karena memang kehangatan keluarga pada dasarnya menjadi pengisi relung hati setiap manusia. Ada kerinduan didalamnya, walau tidak selalu nampak ke permukaan.
Nah, unsur utama dalam keluarga ya pasangan suami istri sebagai pengelolanya. Keduanya dipersatukan karena ada perbedaan untuk saling melengkapi. Dalam perjalanannya, rumah tangga dapat diibaratkan bahtera yang sedang mengarungi lautan. Cuaca yang mengiringinya pun silih berganti, laiknya suka dan duka. Tapi disitulah seninya, bagaimana bahtera itu tetap melaju menuju ke tujuan. Ada kedewasaan dan ketangguhan menyertainya.
Alhamdulillah, 2 Juli 14 tahun lalu, Allah SWT mengaruniakan pendamping hidup untuk saya. Keberadaannya memberi warna hingga kehadiran tiga buah hati membersamai kami. Terima kasih istriku, mari mendayung hingga ke tepian.