Gorengan adalah salah satu jenis makanan penghambat diet. Begitu berat untuk menolaknya ketika sudah disajikan di depan mata. Dan salah satu jenis gorengan yang famous adalah bala-bala. Ada juga yang menyebutnya dengan bakwan. Tapi keduanya memiliki perbedaan sedikit.
Tidak ada salahnya mengisi liburan diakhir pekan dengan berkreasi memasak goreng bala-bala. Prosesnya simpel, caranya pun bisa dilihat di youtube. Tinggal pilih mau pakai metode chef yang mana. Banyak sekali pilihan resepnya.
Pertama siapkan terlebih dahulu bahan-bahannya. Sayuran (kol, wortel diiris kecil), kalau saya tambahkan toge juga. Kemudian terigu, tepung beras dan bumbu seperti lada bubuk, kaldu bubuk, garam, bawang putih 3 siung sudah dihaluskan. Kemudian, masukkan terigu ke dalam wadah, dicampur dengan tepung beras dengan perbadingan 3:1. Masukkan bumbu lada bubuk, kaldu bubuj dan garam. Kemudian tambahkan air secukupnya dan diaduk. Masukkan bawang putih yang sudah dihaluskan lalu diaduk lagi. Barulah kemudian masukkan sayuran.
Minyak telah dipanaskan dengan suhu 100 – 150 derajat. Teknik menggoreng ada dua yang akan membedakan nama hasil gorengannya. Kalau digoreng dengan cetakan, hasilnya akan bulat dan agak gendut. Namanya bakwan. Tapi kalau digoreng tipis dengan bentuk tidak beraturan/berantakan itu namanya bala-bala. Bentuk tidak beraturan inilah yang melatari penamaan bala-bala yang berarti berantakan di tatar pasundan.
Nah, setelah selesai, bakwan/bala-bala dapat disajikan dengan sambal kacang atau cabe rawit. Enak juga sebagai lauk untuk makan atau sekedar cemilan menemani menyeruput secangkir kopi panas.
Menurut penelusuran, asal muasal bala-bala ini daru Cina. Hal ini terlihat dari nama bakwan. Bak berarti daging. Bakwan masuk pada saat perdagangan dan pertukaran budaya sehingga berbaur dengan makanan tradisional.