Rasanya semua orang kenal dengan onde-onde. Bentuk bulatnya yang bertabur wijen mudah dikenali. Onde-onde banyak dijual di pasar maupun toko-toko kue. Onde-onde terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi dengan biji wijen. Dalam perkembangannya onde-onde memiliki banyak variasi. Paling umum, onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi bubuk kacang hijau.
Menurut literasi yang dapat ditelusuri, sejarah onde-onde berasal dari Tiongkok saat zaman dinasti Tang, di mana makanan ini menjadi kue resmi daerah Changan (sekarang Xian) yang disebut ludeui. Makanan ini kemudian dibawa oleh pendatang di sana menuju ke daerah selatan Cina, lalu berkembang luas hingga daerah-daerah Asia timur dan tenggara. Di Indonesia sendiri, Onde-onde sudah ada sejak zaman Majapahit. Kue ini sangat terkenal di di daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit.
Masalah rasa kadang sulit untuk diperdebatkan karena terkait selera. Setiap orang memiliki selera sendiri dengan varian onde-onde yang disukainya. Baik dari besarannya, maupun isian bagian dalamnya. Baru-baru ini ditemukan cara menentukan onde-onde yang paling enak. Caranya mudah saja. Ternyata rahasia kenikmatan onde-onde ada pada jumlah wijennya. Carilah jumlah wijennya yang ganjil. Nah, setelah lelah menghitung, pasti anda lapar dan onde-onde pun akan terasa jauh lebih nikmat.