“Jam berapa dari Tasik, pak?” tanya saya disela-sela mendampingi plant tour.
“Jam satu dinihari,” jawab pria yang cocok disebut kakek itu sambil tersenyum. “Tadi tiba kesini sekitar jam tujuhan pagi,” lanjutnya lagi.
Menempuh perjalanan berjam-jam di dalam bus untuk ukuran lanjut usia bukan hal mudah. Faktor fisik yang sudah menurun menjadi salah satu faktornya. Seperti yang dialami oleh para alumni Dahana yang menghadiri Halal Bihalal di Kantor Pusat Subang. O, ya, kami menyebutnya alumni, bukan pensiunan. Dan pada saat mereka mengakhiri masa tugasnya, perusahaan menggelar prosesi wisuda sebagai tanda kelulusan dari Dahana.
Melihat wajah-wajah tua mereka, sejenak lamunan menghampiri benak saya. Mungkin, itulah potret nanti pada saat tua. Ge’er juga membayangkannya, karena bisa jadi tidak mencapai usia seperti mereka. Karena usia adalah rahasia Yang Maha Kuasa.
Jika hitung-hitungan angka, maka saya masih enam belas tahun lagi memasuki masa pensiun. Pepatah mengajarkan, sedia paying sebelum hujan. Maka persiapkan sebelum masa pensiun itu tiba. Banyak kisah dari para alumni yang gagap ketika menghadapi pensiun karena abai mempersiapkannya. Hasilnya, banyak yang tertipu bisnis dengan modus investasi. Hal ini diperparah juga dengan gejala post power syndrome.
Walaupun perusahan melaksanakan program persiapan pensiun, namun waktu yang mepet dengan masa pensiun dan durasi pelatihan yang pendek, maka kita perlu secara kreatif mempersiapkannya secara mandiri. Jika bisnis yang ingin kita geluti, menurut rekan, maka lima tahun waktu yang cukup untuk bisnis itu bisa settle. Jadi tidak bisa mendadak dangdut dan instant. Apalagi merubah mindset pegawai menjadi wirausahawan.
Berikut ini beberapa point hasil penelusuran yang mungkin bisa kita lakukan untuk mempersiapkan masa pensiun kita.
1. Koleksi Aset Penting
2. Investasi Sejak Dini
3. Sisihkan 15 % dari Penghasilan
4. Tekuni Hobi Anda
5. Hitung Kebutuhan Saat Pensiun
6. Pastikan Tidak Ada Cicilan di Masa Pensiun
7. Siapkan Usaha Sampingan
8. Jaga Kesehatan dengan Rajin Berolahraga
9. Miliki Kartu BPJS atau Asuransi Umum
Dengan mempersiapkan pensiun sejak dini, akan membantu kita sendiri pada saat pensiun nanti. Nasehat dalam pantun mengatakan, berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Semoga istilah PLP yang sudah lama berkembang dikalangan pensiunan segera hilang. PLP merujuk ke istilah: Pensiun Langsung Paeh (mati).