Awalnya kucing tetangga sering bermain di halaman rumah. Seekor kucing angora berwarna kuning. Kemudian ada kucing lokal betina berwarna putih – hitam juga sering terlihat di halaman. Dalam beberapa kesempatan kucing-kucing lain pun bermunculan, nongkrong bersama ayam-ayam milik tetangga juga. Seolah-olah halaman rumah menjadi meeting point.
Singkat cerita, kucing lokal betina beranak dua. Satu berwarna kuning dan satu lagi berwarna putih hitam. Setelah agak besar, yang tersisa tinggal yang kuning, sementara kucing-kucing lainnya pergi entah kemana.
Sempat terganggu dengan ulahnya membuat lantai yang masih basah baru dipel menjadi kotor, terus mengintil sampai hampir terinjak dan ulah lainnya. Dari situ munculah rencana hendak memindahkannya ke tempat lain. Bahkan sempat dimasukkan ke dalam kardus, tapi akhirnya urung dibuang.
Saat ini anak-anak suka bermain dengan kucing ini dan diberi nama KuKuPih (Kucing Kuning Putih). Anak kedua yang memberi nama ini, hingga ia buatkan sendiri ‘rumah’ kucing dari kardus bekas.